Rabu, 09 Februari 2011

PEMBANGUNAN GEDUNG SPI (sekolah perikanan internasiona) DIWAKATOBI TINGGAL TUNGGU SURVEY

Kendari, 12/1 (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) H Nur Nur Alam mengatakan peletakkan batu pertama pembangunan gedung Sekolah Perikanan Internasional (SPI) Wakatobi Presiden, masih menunggu hasil survei yang dilakukan Kementerian Kelautaan dan Perikanan (KKP).

"Pada prinsipnya, Menteri Kelautaan dan Perikanan, Pak Fadel Mohammad menyetujui peletakkan batu pertama SPI Wakatobi dilakukan Presiden, namun mendahului rencana tersebut, Menteri Kelautan lebih dulu menurunkan tim survei di Wakatobi, melihat lokasi tanah yang disiapkan Pemerintah Wakatobi," katanya dari Jakarta, Rabu.

Menurut Gubernur Nur Alam, dana yang akan digunakan membangun gedung SPI tersebut seluruhnya bersumber dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) melalui UNDP senilai Rp100 miliar.

"Dana Rp100 miliar dari UNDP itu saat ini sudah siap dicairkan," kata Nur Alam yang mengaku Selasa sore bertemu Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Mohammad, membicarakan masalah SPI di Wakatobi tersebut.

Gubernur Nur Alam mengatakan, selain mendirikan SPI, di Wakatobi Kementerian Kelautan dan Perikanan juga akan membentuk Balai Pengkajian Teknologi Perlindungan Laut (BPTPL), yang akan menjadi pusat penelitian dan pengkajian bagi para mahasiswa yang sekolah di SPI.

"PBTPL itu akan dilengkapi dengan laboratorium bawa laut super canggih di dunia yang juga didanai PBB melalui UNDP," katanya.

Terkait pendirian SPI dan pembentukan BPTPL kata Nur Alam, Pemerintah Provinsi Sultra dalam hal Pemerintah Kabupaten Wakatobi hanya diminta menyediakan lokasi yang akan ditempati kedua lembaga tersebut.

"Lahan untuk lokasi kedua lembaga itu, sudah disiapkan dan siap digunakan kapan saja," katanya.

Sebelumnya Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Wakatobi, Abdul Manan mengatakan, Pemerintah Kabupaten Wakatobi menyiapkan lokasi seluas 30 hektar untuk lokasi SPI dan BPTPL di Liya Raya, Kecamatan Wang-wangi Selatan.

Menurut Abdul Manan, para mahasiswa yang akan kuliah di SPI tersebut berasal dari enam negara pesisir yang terletak di kawasan pusat segi tiga terumbu karang dunia (coral tri angle).

Keenam negara tersebut masing-masing Pilipina, Malaysia, Kepulauan Salamon, Papua Nugini, Timor Leste dan Indonesia sendiri.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar