Rabu, 09 Februari 2011

Intimidasi Kepentingan Pemilukada Hingga ke Level Siswa

ILUSTRASI/ISTIMEWA
WANGIWANGI, baubaupos.com - Aksi penekanan untuk memilih calon bupati tertentu ternyata tidak hanya dilakukan pada PNS atau warga. Celakanya, aksi penekanan itu pun dilakukan tim sukses salah satu pasangan kandidat kepada para pelajar.

Hairuddin Buton salah satu Anggota DPRD Wakatobi mendapat laporan ada aksi intimidasi dari pihak-pihak tertentu untuk mendapat simpatik dari pemilih. Laporan seperti itu sudah sering diterima pihak DPRD Wakatobi.

"Ini tentu membuat warga menjadi korban. Kami secara pribadi sangat menyayangkan adanya tindakan itu, apalagi sampai pada level anak usia sekolah," kata Haerudin Buton.

Laporan teraneh yang diterima anggota DPR adalah siswa dihukum oleh guru di Kecamatan Binongko karena tidak menghadiri acara joget. Hukumannya dijemur di bawah terik matahari, bahkan diancam tidak naik kelas. "Itu terjadi pada saat kunjungan salah satu balon bupati/wabub baru-baru ini," tandasnya.

Sanksi terhadap siswa yang tidak mengikuti acara joget sangat tidak rasional. Seharusnya, siswa yang tidak menghadiri acara joget perlu didukung karena acara joget tidak membawa manfaat sedikit pun pada siswa, malah menjerumuskan mereka pada lembah hura-hura.

“Kita tidak ingin peserta didik mengalami tekanan psikologi berkepanjangan akibat praktek-praktek yang jauh dari kepentingan kegiatan pendidikan. Ini fakta yang harus segera dihentikan,” ungkap Haerudin.

Tidak hanya itu, praktek intimidasi lain yang ditemukan berupa, tekanan kepada warga akan mencabut bantuan seng sosial yang sudah diberikan jika tidak memilih salah satu calon. Makanya, pihaknya akan memantau anggaran-anggaran yang sudah ditetapkan agar tidak disalahgunakan, kemudian akan memanggil pihak-pihak terkait untuk dihearing dalam rangka menjelaskan alasan kejadian yang sepantasnya tidak dilakukan itu.

Walaupun itu strategi politik tambahnya, tapi jangan menghalalkan sesuatu yang mesti digunakan untuk kepentingan rakyat, apalagi menjustivikasi anggaran pemerintah, untuk digunakan sebagai kepentingan politik. Ia mengajak sebagai orang yang bermartabat dan panutan semestinya harus dapat memberikan pendidikan yang baik, termasuk pendidikan dalam berpolitik secara santun pada masyarakat. Sehingga masyarakat menggunakan hak pilihnya dengan bebas dan nyaman, dan pemimpin yang terpilih nanti merupakan murni amanah rakyat yang diharapkan membawa berkah bagi Wakatobi.(TOMI)

EDITOR: YUHANDRI HARDIMAN
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar